Senin, 11 Agustus 2014

Materi IPS Kelas XII SMK (Bab 2 Nilai Sosial)


BAB  2 NILAI SOSIAL


A.  PENGERTIAN NILAI SOSIAL

Nilai memiliki beberapa arti, antara lain :
-     Nilai merupakan pertimbangan suatu tindakan, benda,
     cara untuk mengambil keputusan.
-     Nilai adalah suatu ukuran, patokan, angapan dan
     keyakinan
-     Nilai merupakan sesuatu yang baik, yang diinginkan
     oleh warga masyarakat
-     Nilai adalah kumpulan sikap dan perasaan yang
     diwujudkan melalui perilaku

Pengertian Nilai menurut para ahli:
1.   KIMBALL YOUNG
Nilai sosial adalah asumsi-asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting.

2.   GREEN
Nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap obyek, ide dan orang-perorangan.

3.   GEORGE SPINDLER
Nilai sosial adalah pola-pola sikap dan tindakan yang menjadi acuan bagi individu dan masyarakat.

4.   WOOD
Nilai sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasaan dalam kehidupan sehari-hari

5.   KOENTJARANINGRAT
            Nilai sosial adalah konsepsi yang hidup di dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka anggap penting dalam hidup.

6.   SOERJONO SOEKANTO
            Nilai adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.

Dengan demikian, Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk

B.  CIRI-CIRI NILAI
Ciri nilai sosial di antaranya sebagai berikut.
1.    Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga masyarakat.
2.    Disebarkan di antara warga masyarakat (bukan bawaan lahir).
3.    Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)
4.    Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
5.    Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.
6.    Dapat memengaruhi pengembangan diri sosial
7.    Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
8.    Cenderung berkaitan satu sama lain.

C.  FUNGSI NILAI
Secara garis besar nilai mempunyai beberapa fungsi yaitu :
1.   Sebagai petunjuk arah
Cara berpikir dan bertindak anggota masyarakat umumnya diarahkan oleh nilai-nilai sosial yang berlaku. Pendatang baru pun secara moral diwajibkan mempelajari aturan sosio budaya lingkungannya sehingga dia dapat beradaptasi dengan norma dan dapat menjauhi perilaku yang tidak diinginkan masyarakat.

2.   Sebagai pemersatu
Orang berkumpul dan bekerja sama di sekitar nilai sosial yang disukai bersama karena dengan demikian kepentingan mereka bersama terpenuhi. Berdasarkan fenomena dalam kehidupan dapat disimpulkan bahwa nilai sosial dapat menciptakan dan meningkatkan solidaritas antar manusia.
                                                                                                                     
3.   Sebagai pendorong
Berkat adanya nilai sosial yang dijunjung tinggi dan dijadikan sebagai cita-cita manusia yang berbudi luhur dan bangsa yang beradab itulah manusia menjadi manusia yang sungguh-sungguh berbudi luhur dan suatu bangsa menjadi bangsa yang sungguh-sungguh berada. Hal tersebut dapat terwujud berkat keberhasilan manusia merealisasikan nilai sosial yang bermutu tinggi.
4.   Sebagai benteng perlindungan
Nilai-nilai sosial yang dapat dianggap sebagai benteng perlindungan adalah nilai-nilai inti   (poros). Dalam sejarah Indonesia, nilai sosial sebagai perlindungan yang ampuh adalah NILAI PANCASILA” yang dapat menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran.
Adapun fungsi nilai yang lain yaitu:
1.    Alat untuk menentukan harga sosial, kelas sosial seseorang dalam struktur stratifikasi sosial, misalnya upper class, middle class dan lower class.
2.    Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku dalam masyarakat.
3.    Sebagai pembatas dan penekan individu untuk selalu berbuat baik.
4.    Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota masyarakat.
5.    Nilai-nilai merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan  sosialnya.

D. SUMBER-SUMBER NILAI

1.   Sumber instrinsik (objektif)
Sumber instrinsik adalah sumber nilai yang terletak di dalam orang atau benda yang bernilai.

2.   Sumber ekstrinsik (subjektif)
   Sumber ekstrinsik adalah sumber nilai yang terletak di luar orang atau benda yang bernilai.

E. MACAM-MACAM NILAI
Berdasarkan ciri-cirinya, nilai sosial dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu nilai dominan dan nilai mendarah daging (internalized value).


1.   Nilai dominan

Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya. Ukuran dominan tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut.
a.    Banyak orang yang menganut nilai tersebut. Contoh, sebagian besar anggota masyarakat menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik di segala bidang, seperti politik, ekonomi, hukum, dan sosial.
b.    Berapa lama nilai tersebut telah dianut oleh anggota masyarakat.
c.     Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melaksanakan nilai tersebut. Contoh, orang Indonesia pada umumnya berusaha pulang kampung (mudik) di hari-hari besar keagamaan, seperti Lebaran atau Natal.
d.    Prestise atau kebanggaan bagi orang yang melaksanakan nilai tersebut. Contoh, memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan kebanggaan atau prestise tersendiri.

2.   Nilai mendarah daging (internalized value)

Nilai mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar). Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seseorang masih kecil. Umumnya bila nilai ini tidak dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa sangat bersalah. Contoh, seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula, guu yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.
Bagi manusia, nilai berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. Nilai mencerminkan kualitas pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang dalam masyarakat.
Menurut sumbernya, nilai dibagi menjadi tiga, antara lain :
1.   Nilai Theonom
Nilai theonom adalah nilai sosial yang bersumber dari Tuhan yaitu melalui ajaran yang disampaikan oleh Tuhan melalui agama. Agama berisi nilai-nilai sosial yang memberikan pedoman bagaimana cara bersikap dan bertindak bagi manusia.
2.   Nilai Heteronom
   Nilai heteronom adalah nilai sosial yang dirumuskan dari kesepakatan banyak anggota masyarakat. Berisi nilai yang harus dipedomani oleh seluruh warga masyarakat.
3.   Nilai Othonom
            Nilai othonom adalah nilai sosial yang bersumber dari setiap individu. Contohnya adl J.J Rousseau dari Prancis yang merumuskan konsep Trias Politika, Dr. Sun Yat Sen dari China yang merumuskan konsep San Min Chu I ( nasionalisme, demokrasi dan sosialisme ).


F.  JENIS-JENIS NILAI

1.    Menurut Prof. Notonagoro

a.   Nilai Material
Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia. Misalnya : pangan, papan, sandang, dan lain-lain.

b.   Nilai Vital
   Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan atau aktivitas. Misalnya : api, air, dan lain-lain.

c.    Nilai Kerohanian
Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia, meliputi:
1)  Nilai kebenaran ( RATIO ), bersumber pada unsur akal manusia    
2)  Nilai keindahan (ESTETIKA), bersumber pada perasaan manusia 
3)  Nilai moral ( ETIKA ), bersumber pada kehendak atau kemauan
4)  Nilai Ketuhanan (RELIGIUS, nilai yg tertinggi, sifatnya mutlak dan abadi

2.    Menurut Walter G. Everett

a.    Nilai-nilai Ekonomi (economic values), berhubungan dengan sistem ekonomi dan mengikuti harga pasar.
b.    Nilai-nilai Kejasmanian (bodily values), meliputi nilai pengetahuan dan pencarian kebenaran.
c.     Nilai-nilai Rekreasi (recreation values), meliputi nilai-nilai permainan pada waktu senggang, sehingga memberikan sumbangan untuk menyejahterakan kehidupan maupun memberikan kesegaran jasmani dan rohani.
d.    Nilai-nilai perserikatan (assoociation values) meliputi berbagai bentuk perserikatan manusia dan persahabatan, kehidupan keluarga sampai dengan tingkat internasional
e.    Nilai-nilai watak (caracter values) meliputi seluruh tantangan serta kesalahan pribadi dan sosial, termasuk keadilan, kesediaan menolong, kesukaan pada kebenaran dan kesediaan mengontrol diri.

G. MASALAH POKOK NILAI DALAM KEBUDAYAAN
Menurut C. Kluckhohn, semua nilai dalam setiap kebudayaan pada dasarnya mencakup lima masalah pokok, antara lain :
1.    Nilai tentang Hakikat Hidup Manusia, misalnya : ada yang memahami bahwa hidup itu buruk, hidup itu baik tetapi manusia wajib berikhtiar supaya hidup itu menjadi baik.
2.    Nilai tentang Hakikat Karya Manusia, misalnya : ada yang beranggapan bahwa manusia berkarya untuk mendapatkan nafkah, kedudukan dan kehormatan
3.    Nilai tentang hakikat hubungan manusia dengan alam, misalnya : ada yang beranggapan bahwa manusia tunduk kepada alam , menjaga keselarasan dengan alam atau berhasrat menguasai alam.
4.    Nilai tentang hakikat hubungan manusia dengan sesamanya, misalnya : ada yang berorientasi kepada sesama (gotong royong ), ada yang berorientasi kepada atasan dan ada yang menekankan individualisme.
5.    Nilai tentang hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, misalnya : ada yang berorientasi ke masa lalu, masa kini dan masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar